Perkembangan Vaksin Merah Putih : Stagnan Atau Maju ??
Nama : Fathur Rahman F.
Garuda/Ksatria : 08/06
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Pandemi Covid-19 Ini Menjadi Boomerang Bagi Masyarakat Indonesia, Dari Segi angka yang selalu Naik Setiap Harinya Membuat Banyak Masyarakat Banyak yang Terdampak Akibat Pandemi ini. Terutama Masyarakat Menengah Kebawah Baik dari Pedagang Kecil, Buruh Pabrik, Pelaku UKM Mikro, dan lain Sebagainya. Ditambah lagi Pemerintah Menerapkan Kebijakan PPKM Terhitung sejak 4 Juli 2021 sampai sekarang tanggal 28 agustus. Membuat Masyarakat Menjadi Terbebani Terutama Bagi Para Pedagang Kecil dan Pelaku UKM Mikro, Karena Ditinjau dari Segi Kebijakan, PPKM menerapkan Sistem Pembatasan Waktu Operasional Jam Kerja, Yang dimana Pelaku Usaha harus membuka dan Menutup Toko nya selama Jam yang telah ditentukan yakni Pukul 08.00 sampai 15.00 Sore. Namun Terakait Kasus Covid 19 Terkini, yang berhasil dilansir melalui situs merdeka.com per 27 Agustus, dari Kasus yang Terkonfirmasi Positif berjumlah 4.043.736 Menjadi 4.056.354 dari Jumlah Tersebut diantaranya 130.781 Meninggal dunia Serta Mengalami Penambahan menjadi 599 kasus Kematian. Selain Dari Data tersebut, dilansir Melalui KOMPAS.com Sebaran Kasus Harian Ini hingga Pukul 12.00 Jumat Sore, Yang antara lain, dengan jumlah kasus 12.618 yang Positif Covid 19. Dengan yang Tertinggi Dipegang Oleh Jawa timur yakni 1.409 kasus, disusul Jawa barat 1.349 kasus, jawa tengah 1.069 kasus, Sumatra Utara 1.056 kasus dan D.I.Y 688 Kasus Baru.
Opini Saya Terkait adanya Lonjakan Adanya Kasus Lonjakan pandemic
Covid19 Ini adalah Lonjakan Ini disebabkan karena Kurangnya Perhatian
masyarakat terkait Protokol Kesehatan dan Kurangnya Menerpakan 5M Tetapi dari
Segi Kebijakan Pemerintah Pun Kurang Efektif dan Efisien yang sangat
memberatkan bagi Pelaku UKM. yang seharusnya Pemerintah Harus Menerapkan
Kebijakan yang Efektif dan Efisien yang antara lain, Tetap Memberlakukan Jam
Normal kepada Pelaku UKM Dengan catatan Menerapkan Protokol kesehatan yang
ketat, dan saling berjaga Jarak. Latar belakang saya Menulis ini adalah Karena
angka Kasus Covid 19 yang Terus Naik di Setiap wilayah Provinsi. yang sampai
Pemerintah Membuat Kebijakan Wajib Vaksin bagi Seluruh Masyarakat Indonesia.
Walaupun Pemerintah sudah Menerapkan Kebijakan Vaksin, Tentu Masih ada Dilema
Bagi Semua Masyarakat yang Apakah harus Memakai Vaksin Merah Putih atau Vaksin
yang diimpor secara Resmi Oleh Pemerintah.
Vaksin Merah Putih apa itu, Vaksin Merah Putih adalah sebuah
kandidat vaksin COVID-19 yang digagas oleh Universitas Airlangga (Unair).
Vaksin tersebut direncanakan mulai diproduksi pada Oktober atau November 2021.
Sebagai Seorang Mahasiswa Kita Harus Mendukung Dan Siap Berkontribusi Terhadap
Vaksin Merah Putih yang Notabene Nya Vaksin ini Merupakan Vaksin buatan karya
anak bangsa. Ditinjau Dari Segi Penelitian yang dilmuat melalui Artikel dari CNBC
Indonesia dengan judul “Apa Kabar Riset Vaksin Merah Putih”
Badan Riset dan inovasi Nasional, Erry Ricardo Nurzal mengungkapkan
Perkembangan Terkini terkait Riset Vaksin Merah Putih di Tanah Air. Melalui
Webinar society of science Journalist bertajuk ‘Kemajuan Riset dan Vaksin Merah
Putih : Tantangan dan Peluangnya Terkini’
yang Mengungkap ada Tujuh institusi yang turut/terlibat dalam
Pengembangan Vaksin Antara lain, LBM Eijkman,LIPI,UI,Unair,ITB,UGM, dan Yang
terakhir Unpad. Menurut Ery, Masing-Masing Institusi Melakukan Riset dengan
Platform/Media yang Berbeda. Misalnya dari Dari LBM Eijkman Sendiri menggunakan
Protein rekombinan, Sedangkan dari Unair menggunakan Inactive Virus. Selain itu
BRIN atau Badan Riset dan inovasi Nasional Mendukung Tidak hanya dari sisi Pendanaan,
Melainkan juga Fasilitas. Jadi Mulai Riset skala Lab kemudian ekspresi vector
sampai kemudian bibit Vaksin dan juga Produksi GMP sampai Uji Praklinis,
kemudian Uji klinis fase I-III sampai Izin edarnya yang mungkin Bisa disupport
oleh kemenkes. Nah Disini Saya Perspektif saya Sebagai Mahasiswa adalah Dengan
Berkembangnya Vaksin Merah Putih Dapat Memajukan Karya Anak Bangsa Dibidang
Riset Teknologi dan Kesehatan. Lantas Mengapa Mahasiswa Turut Ambil Peran dalam
Perkembangan Riset Vaksin ini Karena Vaksin Ini adalah Buatan Negeri, Buatan
anak Bangsa yang Sesuai dengan Slogan kita ‘Cintailah Produk-Produk Indonesia.
Selain Mendukung Secara Perkembangan Kita Seharusnya/Juga Memakai Vaksin
Tersebut Selain dari embel-embel Buatan Anak Bangsa Bahan/Media yang digunakan
Pun Cukup Aman Seperti Contoh ‘Unair Menggunakan Bahan inactive Virus’ Maka
Kita Sepatutnya Percaya Bahwa Vaksin Merah Putih ini Aman. Selain dari
Perkembangan Riset Vaksin Merah putih Juga Dihapdapkan Tantangan yang dimuat dalam Artikel ‘Tantangan
Vaksin Merah Putih, Relawan Uji yang Belum divaksin Makin Sedikit’ yang
Diterbitkan Melalui detikhealth Yang dibeberkan Oleh Prof. Amin
Soebandrio, soal Perkembangan riset Vaksin merah putih. Mulai dari sulit
mendapat Relawan Hingga kemunculan Mutasi. Prof. Amin menjelaskan Semakin
banyak semakin banyak Masyarakat yang sudah
divaksinasi, Maka nantinya akan sedikit jumlah subjek yang dihadapi
selama uji klinis. Menurut Beliau, Ini merupakan situasi yang Dilematis. Di
Satu sisi Masyarakat menharapkan adanya Herd immunity secepatnya, tetapi sisi
lain itu menjadi tantangan pengembangan Vaksin Merah Putih. Kendala lainnya
yang Dihadapi adalah Kemunculan Mutasi Dari virus Corona yang bisa dikatakan 90
Persen virus yang Beredar saat ini adalah Varian Delta (B1617.2) selain Dua
Kendala yang dijabarkan tadi Prof. Amin juga mengungkapkan tantangan lain yakni
Vaksin Merah Putih harus dipastikan tiga Kriteria, Antara lain Aman, Efektif
dan Halal serta jumlah Yang cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Dari
Pemaparan Artikel diatas Kendala Utama Dari Perkembangan Vaksin ini Adalah
‘Relawan’ dan Mutasi Baru dari Covid 19. Kali Ini saya akan Berbicara tentang
Relawan Dahulu, Dari Segi Relawan dari Pekembangan Vaksin Tersebut sangat
Kurang Dikarenakan Banyaknya Masyarakat Indonesia Ini yang divaksin Dari Vaksin
Non Merahputih. Nah dari itulah bagaimana bisa kita menyatakan slogan Cintailah
Produk2 Indonesia, Tapi kita sendiri tidak Memakai Produk dari Indonesia. Nah
kita sebagai Mahasiswa Turut Andil dalam Mengkampanyekan Vaksin Merah Putih ini
Melalui Berbagai Media Baik Online maupun Offline. Selain Perkembangan dan
Kendala Terkait Vaksin Merah Putih. Diperkirakan Vaksin Merah Putih
diperkirakan Menjadi Booster Vaksin Covid 19 untuk Tahun 2022 yang Dimuat pada
Artikel KOMPAS.com dengan judul yang sama ‘Mengenal Vaksin Merah
Putih, Booster Vaksin Covid 19 untuk Tahun 2022’ Dari Sejumlah Institusi
terdapat dua Pengembang yang telah Masuk skala Industri, Yaitu Lembaga Eijkman
bersama PT. Bio Farma dan unair Bersama PT. Biotis Pharmaceutical. Saat ini,
Vaksin Merah Putih masih dalam Proses uji Praklinik. Yang dirangkum dalam
beberapa fakta antara lain :
A.
Dikembangkan
Dengan 3 Metode Platform yang Berbeda
Ada 3 metode
Platform yang telah dicoba yakni Inacative Virus, Viral Vector, dan Platform
Peptide. Ketiga Platform itu memang masih berlanjut, Namun Vaksin dengan
Platform inactive Virus alias Virus yang dilemahkan telah selesai Lebih awal.
B.
Tangkal
Varian Delta dengan Baik
Vaksin Merah
Putih buatan Unair ini Mulai di uji Coba kan Terhadap Varian Delta dan Buktinya
Melalui WGS. Dari Hasil Monitoring, Calon Vaksin Merah Putih mampu menetralisi
Varian Covid dengan Baik.
C.
Sudah
dalam Proses Uji Pra klinik
Ketua peneliti
Vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam
mengungkapkan hasil uji praklinik Vaksin Merah Putih dengan basis platform
inactivated virus. Fedik mengatakan, hasil uji praklinik fase satu berjalan
baik dengan respons imun dari vaksin sangat menjanjikan.
D.
Dikawal
BPOM
Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan siap membantu pengembangan
vaksin Merah Putih dan melakukan pengawalan terhadap regulasi agar sesuai
standar internasional dikaitkan dengan aspek keamanan, mutu, dan khasiat.
Penyerahan
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis merupakan
salah satu bentuk dukungan BPOM agar proses pengembangan vaksin tipe
inactivated virus tersebut dapat segera diselesaikan.
E.
Diproduksi
Tahun 2022 Sebagai booster Vaksin Covid 19
Apabila uji klinik
vaksin Merah Putih berjalan dengan baik sesuai standar internasional, izin
penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dapat diberikan pada
2022.
Nah dari Fakta diatas Sudah Terbukti Bahwa Vaksin Merah Putih Ini
Cukup Aman Selain dari Segi Bahan/Media yang digunakan. Vaksin Merahputih ini
Diperkirakan Bisa Menangkal Varian Baru Dari Covid19 yakni Varian Delta. Selain
itu dari Perspektif saya Terkait Fakta-Fakta Tersebut, Vaksin Merahputih Ini
bisa Dibilang Cukup Aman ditambah Lagi BPOM Sudah siap Mengawal Vaksin Merah
Putih Ini.
Dari Pemaparan Data yang diambil dari beberapa Artikel Resmi,
Vaksin Merah Putih ini Memiliki Perkembangan dan Kendala yang cukup Kompleks.
Karena Dari Segi Penelitian Dinilai lancer bahkan Sampai dikawal Oleh Pihak
BPOM, Tetapi dari Segi Kendala Uji Coba Vaksin Merah Putih kekurangan Relawan
Yang Belum sama Sekali Divaksin, Ini yang Membuat Bingung Para Peneliti terkait
Mengaplikasi/Mengujicobakan Vaksin Merah Putih Ini. Walaupun Demikian
Berdasarkan Artikel yang Dimuat dan Data Yang Resmi tadi, Kemungkinan Vaksin Merah Putih Ini Siap Diedarkan pada
2022 Nanti.
Sekian Dari Opini saya Terima Kasih.
Sumber :
·
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210823173640-37-270570/apa-kabar-riset-vaksin-merah-putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar