Senin, 30 Agustus 2021

 

Berwirausaha dan Nasib UMKM di Tengah Pandemi

 

Nama : Fathur Rahman Firdausi

Garuda/Ksatria : 08/06

Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Tidak Terasa Pandemi Covid-19 Ini sudah Mencapai 1,5 tahun. Seakan-akan Masyarakat sudah Bersahabat Erat Dengan Virus Corona, Tak Terkecuali Pedagang-Pedagan Kecil, Pelaku UMKM, Pelaku Usaha Pariwisata, Pelaku Usaha Travel, Biro Perjalanan, Pelaku Usaha FNB, dan lain Sebagainya. Apa Lagi Dimasa-masa Pandemi Seperti Ini yang Paling kena Imbas Adalah Orang2/Pelaku Usaha yang saya sebutkan tadi. Ditambah Pemerintah Menerapkan Kebijakan-Kebijakan yang Berusaha Menekan Covid-19 Namun Sekaligus Menjadi Boomerang Bagi Masyarakatnya Sendiri. Sebut saja Yang lagi Booming saat ini adalah PPKM, Membuat Masyarakat Kecil Menengah sangat Susah untuk Mencari Nafkah. Bahkan Data yang Berhasil Dihimpun Melalui KOMPASPEDIA, Potret Ekonomi tahun 2020 adalah :

·         Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II: Minus 5,32 , Kuartal III Minus 3,49 % (Resesi)

·         Survei Kegiatan Usaha (SKDU) : Minus, ada Perbaikan akhir Tahun

·         PMI Manufaktur di Level ekspansi (51,3)

·         Retail Sales Index : Belum Pulih (November menurun Dibanding Oktober)

·         Indeks Keyakinan Konsumen : Mendekati optimis Pada akhir Tahun (96,5)

·         Defisit APBN 2020 naik Menjadi 6,34 % PDB

Dari Data yang Berhasil Dihimpun diatas yang terhitung Sejak Rabu, 27 Januari 2021. Kali ini Saya akan Beropini Terkait Poin 2 Dari Penjalasan/Pemaparan Diatas Terkait Survei Kegiatan Usaha, Kegiatan Usaha Di Masa Pandemi Seperti Cenderung Stagnan/Tetap Bahkan Bisa Terbilang Minus alasannya Mudah Karena Sebagai Pelaku Usaha kita Membutuhkan Supply and Demand/ Penawaran dan Permintaan atau Gampangnya Interaksi Penjual dan Pembeli. Karena Efek dari Pandemi ini Maka Kurva Permintaan Menurun Maka Secara Otomatis Kurva Penawaran akan Naik. Ditambah Lagi banyak Buruh Pabrik/Karyawan Yang di PHK atau Bahasa Sopannya Di Rumahkan. Maka Otomatis Indeks Pelaku Usaha Akan Mengalami Stagnan atau bahkan Penurunan.

Namun, Selain Pemaparan dari Data yang ada Diatas Peran saya Sebagai Mahasiswa adalah Turut andil Dan Berkontribusi Terhadap Perekonomian Indonesia Di Masa Pandemi Seperti Ini. Seperti Yang dikutip dari Media yang Bernama BERITASATU Berjudul “Sandiaga : Komunitas Wirausaha Jadi Penyelamat UMKM Selama Pandemi” yang disampaikan Langsung Oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang Dari Pemaparan Tersebut UMKM Yang digawangi Anak Muda Mengalami Kesulitan untuk Sekedar Bertahan yang Dimana Komunitas UMKM Ini Saling Membantu atau Istilahnya Teman Bantu Teman, Dimana Anggotanya dengan Cara membuka Pemesanan atau Open Order Secara Online. Dari Perspektif atau Sudut Pandang Saya Sebagai Mahasiswa, Kegiatan Ini Cukup Efektif Dilakukan karena dengan Istilah ‘Teman Bantu Teman’ akan Memiliki Dampak yang Positif Bagi Perputaran Roda Perekonomian Indonesia. Selain Itu dengan Adanya UMKM Ini Potensi SDM Atau Sumber daya Manusia ini Akan Semakin Berkualitas Kedepannya. Selain Dari Anak Muda yang Melakukan UMKM, Melalui Artikel yang Dilansir Melalui detiknews, Yang Berjudul ‘disdik Jabar Dorong Pelajar Jadi Wirausah dimasa Pandemi Covid 19’. Dari Kutipan Yang Berhasil dimuat, Disdik atau Dinas Pendidikan Jawa Barat Mendorong Siswa SMA/SMK Untuk Mampu Menjadi wirausaha yang sekaligus Menjadi Program ‘Sekolah Juara’, Melalui Program Tersebut diharapkan Para Pemuda  menjadi Seorang Pengusaha Sukses dan Mampu Mencetak Produk-Produk hasil Karya dari Pemikirannya Sendiri. Dari Sudut Pandang Saya Kegiatan Ini Sangat Bermanfaat Bahkan Bisa dikatakan 90 Persen Memiliki Segi Positif Selain Dari yang biasa dikatan Menambah Uang Jajan, Dorongan Berwirausaha Ini Bisa Menambah Wawasan Serta Mengasah Skill yang Mereka Punya. Dari yang Biasa Hobi Memasak, Lalu Mencoba Berwirausaha dengan Bermedia Online, Melakukan Pengiklanan atau Pemasaran dari Teman ke Teman. Dan Melakukan Pemesanan Secara Online Dengan Cara Takeaway, dsb. Serta Berwirausaha Ini Bisa Menambah Ilmu Secara Langsung Yang Biasa tidak Pernah Ditemukan Di Sekolah. Toh juga Dimasa Pandemi Ini Siswa 80-90 Persen Kegiatan Akademik nya Dilakukan di Rumah Dengan Media Online atau Daring. Dari 2 Pemaparan Diatas Sebagian Yang Turut Andil Dalam Berwirausaha Adalah Adalah Anak Muda dan Pelajar yang Rentan Usianya Mungkin 16-28 tahun. Maka dari Itu Peran Mahasiswa Adalah Menjadi Penyeimbang, Media, dan Mungkin Menfasilitasi. Maksud Dari Menfasilitasi Ini Bukan Dari Segi Materi Melainkan Dari Segi Pembekalan Materi dengan Cara Mengadakan Webinar-Webinar/Seminar-Seminar Online, Mengadakan Perlombaan Bertemakan Simulasi Berbisnis dan Berwirausaha Atau Bisa Terjun Langsung Ke Lapangan Untuk Bisa Menjadi Contoh Kongkrit atau Nyata Bagaimana Cara Berwirausaha dengan Bekal Ilmu Dan Pengalaman Dari Dunia Perkuliahan. Nah Dari Segi Peran Sudah dijabarkan, Lantas Bagaimana Perspektif atau sudut Pandang Mahasiswa dari Pemaparan 2 artikel Ketika digabungkan. Mudah Saja Kegiatan Ini Memiliki Segi Positif yang Sangat Baik. Intinya Dari Berwirausaha Ini Kita Tidak Menyulitkan Orang Lain, Orang Tua, Masyarakat, dsb. Banyak Juga Yang Mengatakan dan Bertanya Seputar Berwirausaha Ini Seperti “Kan, Berwirausaha Butuh Modal,Uang,Dsb”. Memang Kegiatan Berwirausaha Ini Membutuhkan Uang atau Modal Tapi Pengalaman Yang didapat Jauh Lebih Mahal dan Berharga daripada Uang, Sekalipun Itu Gagal. Dari Pemaparan Data Diatas Pelaku Usaha Rata-Rata adalah Dari Golongan Muda, Lantas Bagaimana Nasib Pelaku Usaha Yang Tergolong Cukup Lama Yang Memiliki Pengalaman Yang Berkecimpung di Dunia Usaha. Dilansir Dari CNN.Indonesia Dengan Judul ‘1001 Cara Pengusaha Warteg Bertahan Ditengah Pandemi ‘ Sebut Saja Rojikin Pengusaha Warteg Yang Rela Menutup 5 Warteg Milik yang Tersebar Di Wilayah Jabodetabek, Dari Data yang Berhasil Dihimpun Rojikin Memiliki 14 Warteg yang Tersebar di Wilayah Jabodetabek. Ke lima Warung Yang Tutup Tersebut Diakibatkan Karena Dampak Pandemi COVID 19, Namun Kini Masih Tersisa Sembilan Wartegnya yang Masih Beroperasi. Dari Perspektif Mahasiswa Terkait Lima Warteg yang Harus Tutup itu sangat disayangkan, Bukan Karena kita Yang Hobi Makan Di Warteg. Melainkan Ditinjau Dari Segi Sosial-Ekonomi, Yakni Jika Salah satu Cabang Warteg itu Harus Tutup Maka Angka Pengangguran Di Indonesia Akan Bertambah Sekalipun Itu 0,0000000001 %, Dan Juga Dari Segi ekonomi, Maka Pendapatan Masyarakat Menengah Kebawah Akan Berkurang Atau Mungkin tidak Memperoleh Pendapatan. Nah Dari Segi Peran Mahasiswa, Mahasiswa bisa Turut Andil Dalam Mensosialisasikan Terkait Bagaimana Cara Melihat Pangsa Pasar di Bidang Makanan Berat agar Bisa Survive Ditengah Pandemi yang Cukup Bersahabat di Kalangan Masyarakat Ini.

Kesimpulan Dari Pemaparan Diatas Ini Adalah Memang Pandemi Ini cukup atau Sangat Merugikan Bagi Banyak Orang Terutama Bagi Pelaku UMKM Menengah. Namun dari Berbagai Permasalahan Yang diuraikan Diatas dapat Ditarik Kesimpulan Bahwa Sebenarnya Indonesia Memiliki Potensi Pandemic Recovery atau Potensi Pemulihan Pandemi. Yakni SDM atau sumber Daya Manusia yang bisa Cukup dibilang Mumpuni Untuk Bertahan Hidup di Masa Pandemi.

 

Sekian Terima Kasih.

 

Sumber :

·         https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210802171300-92-675402/1001-cara-pengusaha-warteg-bertahan-di-tengah-pandemi

·         https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5256220/disdik-jabar-dorong-pelajar-jadi-wirausaha-di-masa-pandemi-covid-19

·         https://www-beritasatu-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.beritasatu.com/amp/ekonomi/812619/sandiaga-komunitas-wirausaha-jadi-penyelamat-umkm-selama-pandemi?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=163015748906

·         https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-pada-masa-pandemi-covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-2021

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar