Berwirausaha dan Nasib UMKM di Tengah Pandemi
Nama : Fathur Rahman Firdausi
Garuda/Ksatria : 08/06
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Tidak Terasa Pandemi Covid-19 Ini sudah Mencapai 1,5 tahun. Seakan-akan Masyarakat sudah Bersahabat Erat Dengan Virus Corona, Tak Terkecuali Pedagang-Pedagan Kecil, Pelaku UMKM, Pelaku Usaha Pariwisata, Pelaku Usaha Travel, Biro Perjalanan, Pelaku Usaha FNB, dan lain Sebagainya. Apa Lagi Dimasa-masa Pandemi Seperti Ini yang Paling kena Imbas Adalah Orang2/Pelaku Usaha yang saya sebutkan tadi. Ditambah Pemerintah Menerapkan Kebijakan-Kebijakan yang Berusaha Menekan Covid-19 Namun Sekaligus Menjadi Boomerang Bagi Masyarakatnya Sendiri. Sebut saja Yang lagi Booming saat ini adalah PPKM, Membuat Masyarakat Kecil Menengah sangat Susah untuk Mencari Nafkah. Bahkan Data yang Berhasil Dihimpun Melalui KOMPASPEDIA, Potret Ekonomi tahun 2020 adalah :
·
Pertumbuhan
Ekonomi Kuartal II: Minus 5,32 , Kuartal III Minus 3,49 % (Resesi)
·
Survei
Kegiatan Usaha (SKDU) : Minus, ada Perbaikan akhir Tahun
·
PMI
Manufaktur di Level ekspansi (51,3)
·
Retail
Sales Index : Belum Pulih (November menurun Dibanding Oktober)
·
Indeks
Keyakinan Konsumen : Mendekati optimis Pada akhir Tahun (96,5)
·
Defisit
APBN 2020 naik Menjadi 6,34 % PDB
Dari Data yang Berhasil Dihimpun diatas yang terhitung Sejak Rabu,
27 Januari 2021. Kali ini Saya akan Beropini Terkait Poin 2 Dari
Penjalasan/Pemaparan Diatas Terkait Survei Kegiatan Usaha, Kegiatan Usaha Di
Masa Pandemi Seperti Cenderung Stagnan/Tetap Bahkan Bisa Terbilang Minus
alasannya Mudah Karena Sebagai Pelaku Usaha kita Membutuhkan Supply and Demand/
Penawaran dan Permintaan atau Gampangnya Interaksi Penjual dan Pembeli. Karena
Efek dari Pandemi ini Maka Kurva Permintaan Menurun Maka Secara Otomatis Kurva
Penawaran akan Naik. Ditambah Lagi banyak Buruh Pabrik/Karyawan Yang di PHK
atau Bahasa Sopannya Di Rumahkan. Maka Otomatis Indeks Pelaku Usaha Akan
Mengalami Stagnan atau bahkan Penurunan.
Namun, Selain Pemaparan dari Data yang ada Diatas Peran saya
Sebagai Mahasiswa adalah Turut andil Dan Berkontribusi Terhadap Perekonomian
Indonesia Di Masa Pandemi Seperti Ini. Seperti Yang dikutip dari Media yang
Bernama BERITASATU Berjudul “Sandiaga : Komunitas Wirausaha Jadi
Penyelamat UMKM Selama Pandemi” yang disampaikan Langsung Oleh Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang Dari Pemaparan Tersebut UMKM
Yang digawangi Anak Muda Mengalami Kesulitan untuk Sekedar Bertahan yang Dimana
Komunitas UMKM Ini Saling Membantu atau Istilahnya Teman Bantu Teman, Dimana
Anggotanya dengan Cara membuka Pemesanan atau Open Order Secara Online. Dari
Perspektif atau Sudut Pandang Saya Sebagai Mahasiswa, Kegiatan Ini Cukup
Efektif Dilakukan karena dengan Istilah ‘Teman Bantu Teman’ akan Memiliki
Dampak yang Positif Bagi Perputaran Roda Perekonomian Indonesia. Selain Itu
dengan Adanya UMKM Ini Potensi SDM Atau Sumber daya Manusia ini Akan Semakin
Berkualitas Kedepannya. Selain Dari Anak Muda yang Melakukan UMKM, Melalui
Artikel yang Dilansir Melalui detiknews, Yang Berjudul ‘disdik Jabar Dorong
Pelajar Jadi Wirausah dimasa Pandemi Covid 19’. Dari Kutipan Yang Berhasil
dimuat, Disdik atau Dinas Pendidikan Jawa Barat Mendorong Siswa SMA/SMK Untuk
Mampu Menjadi wirausaha yang sekaligus Menjadi Program ‘Sekolah Juara’, Melalui
Program Tersebut diharapkan Para Pemuda
menjadi Seorang Pengusaha Sukses dan Mampu Mencetak Produk-Produk hasil
Karya dari Pemikirannya Sendiri. Dari Sudut Pandang Saya Kegiatan Ini Sangat
Bermanfaat Bahkan Bisa dikatakan 90 Persen Memiliki Segi Positif Selain Dari
yang biasa dikatan Menambah Uang Jajan, Dorongan Berwirausaha Ini Bisa Menambah
Wawasan Serta Mengasah Skill yang Mereka Punya. Dari yang Biasa Hobi Memasak,
Lalu Mencoba Berwirausaha dengan Bermedia Online, Melakukan Pengiklanan atau
Pemasaran dari Teman ke Teman. Dan Melakukan Pemesanan Secara Online Dengan
Cara Takeaway, dsb. Serta Berwirausaha Ini Bisa Menambah Ilmu Secara Langsung
Yang Biasa tidak Pernah Ditemukan Di Sekolah. Toh juga Dimasa Pandemi Ini Siswa
80-90 Persen Kegiatan Akademik nya Dilakukan di Rumah Dengan Media Online atau
Daring. Dari 2 Pemaparan Diatas Sebagian Yang Turut Andil Dalam Berwirausaha
Adalah Adalah Anak Muda dan Pelajar yang Rentan Usianya Mungkin 16-28 tahun.
Maka dari Itu Peran Mahasiswa Adalah Menjadi Penyeimbang, Media, dan Mungkin
Menfasilitasi. Maksud Dari Menfasilitasi Ini Bukan Dari Segi Materi Melainkan
Dari Segi Pembekalan Materi dengan Cara Mengadakan
Webinar-Webinar/Seminar-Seminar Online, Mengadakan Perlombaan Bertemakan
Simulasi Berbisnis dan Berwirausaha Atau Bisa Terjun Langsung Ke Lapangan Untuk
Bisa Menjadi Contoh Kongkrit atau Nyata Bagaimana Cara Berwirausaha dengan
Bekal Ilmu Dan Pengalaman Dari Dunia Perkuliahan. Nah Dari Segi Peran Sudah
dijabarkan, Lantas Bagaimana Perspektif atau sudut Pandang Mahasiswa dari
Pemaparan 2 artikel Ketika digabungkan. Mudah Saja Kegiatan Ini Memiliki Segi Positif
yang Sangat Baik. Intinya Dari Berwirausaha Ini Kita Tidak Menyulitkan Orang
Lain, Orang Tua, Masyarakat, dsb. Banyak Juga Yang Mengatakan dan Bertanya
Seputar Berwirausaha Ini Seperti “Kan, Berwirausaha Butuh Modal,Uang,Dsb”.
Memang Kegiatan Berwirausaha Ini Membutuhkan Uang atau Modal Tapi Pengalaman
Yang didapat Jauh Lebih Mahal dan Berharga daripada Uang, Sekalipun Itu Gagal.
Dari Pemaparan Data Diatas Pelaku Usaha Rata-Rata adalah Dari Golongan Muda,
Lantas Bagaimana Nasib Pelaku Usaha Yang Tergolong Cukup Lama Yang Memiliki
Pengalaman Yang Berkecimpung di Dunia Usaha. Dilansir Dari CNN.Indonesia Dengan
Judul ‘1001 Cara Pengusaha Warteg Bertahan Ditengah Pandemi ‘ Sebut Saja
Rojikin Pengusaha Warteg Yang Rela Menutup 5 Warteg Milik yang Tersebar Di
Wilayah Jabodetabek, Dari Data yang Berhasil Dihimpun Rojikin Memiliki 14
Warteg yang Tersebar di Wilayah Jabodetabek. Ke lima Warung Yang Tutup Tersebut
Diakibatkan Karena Dampak Pandemi COVID 19, Namun Kini Masih Tersisa Sembilan
Wartegnya yang Masih Beroperasi. Dari Perspektif Mahasiswa Terkait Lima Warteg
yang Harus Tutup itu sangat disayangkan, Bukan Karena kita Yang Hobi Makan Di
Warteg. Melainkan Ditinjau Dari Segi Sosial-Ekonomi, Yakni Jika Salah satu
Cabang Warteg itu Harus Tutup Maka Angka Pengangguran Di Indonesia Akan
Bertambah Sekalipun Itu 0,0000000001 %, Dan Juga Dari Segi ekonomi, Maka
Pendapatan Masyarakat Menengah Kebawah Akan Berkurang Atau Mungkin tidak
Memperoleh Pendapatan. Nah Dari Segi Peran Mahasiswa, Mahasiswa bisa Turut Andil
Dalam Mensosialisasikan Terkait Bagaimana Cara Melihat Pangsa Pasar di Bidang
Makanan Berat agar Bisa Survive Ditengah Pandemi yang Cukup Bersahabat di
Kalangan Masyarakat Ini.
Kesimpulan Dari Pemaparan Diatas Ini Adalah Memang Pandemi Ini
cukup atau Sangat Merugikan Bagi Banyak Orang Terutama Bagi Pelaku UMKM
Menengah. Namun dari Berbagai Permasalahan Yang diuraikan Diatas dapat Ditarik
Kesimpulan Bahwa Sebenarnya Indonesia Memiliki Potensi Pandemic Recovery atau
Potensi Pemulihan Pandemi. Yakni SDM atau sumber Daya Manusia yang bisa Cukup
dibilang Mumpuni Untuk Bertahan Hidup di Masa Pandemi.
Sekian Terima Kasih.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar